Nurul Qomariyah - detikFinance

Markas The Fed (Foto: Reuters)
The Fed akan menggelar pertemuan 2 harinya pada pekan depan, dan mengumumkan hasil pertemuannya di Washington, pada Rabu (28/1/2009) waktu setempat.
Para ekonom meyakini bahwa The Fed akan mempertahankan target suku bunga yang kini di kisaran 0-0,25%, sekaligus menyatakan akan menjaga suku bunga rendah dalam beberapa waktu.
"Bagian yang mudah adalah mempertahankan suku bunga," jelas Michael feroli, ekonom dari JPMorgan seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/1/2009).
Namun karena pemerintahan baru Obama belum mendapatkan persetujuan atas rencana penanganan krisisnya, maka The Fed kemungkinan akan menunda pelaksanaan sebuah prakarsa besar. Ini karena uang para pembayar pajak kemungkinan dibutuhkan oleh bank sentral untuk memperluas program penanganan aset-aset yang berisiko.
"Saya benar-benar tidak berfikir kita akan melihat hal yang berbeda kedapan," jelas mantan Gubernur The Fed, Lyle Gramley.
The Fed secara perlahan terus menurunkan suku bunga dari kisaran 5,25% pada September 2007 menjadi di kisaran 0-25% pada Desember 2008. The Fed harus menurunkan suku bunganya di tengah tekanan krisis kredit macet yang mengancam perekonomian AS.
Dalam rangka menahan krisis, The Fed juga telah mengucurkan miliaran dolar guna menjaga likuiditas di pasar. Totalnya telah mencapai US$ 2 triliun.(qom/qom)